Uang menjadi hal yang sangat penting dalam kehidupan modern. Meski uang bukan merupakan tujuan hidup, dengan uang kita bisa mencapai tujuan hidup yang lebih tinggi melalui uang yang kita miliki. Lantas bagaimana menghubungkan uang dengan tujuan hidup yang lebih tinggi?
Cerita berikut akan memberikan Anda inspirasi bagaimana menghubungkan uang dengan tujuan hidup Anda yang lebih tinggi.
Bersikap Bijak terhadap uang
Ketika pada pertengahan usia 20-an, Alex telah melakukan apa yang tidak dilakukan banyak orang biasa dan tampaknya menjadi “pekerjaan yang baik” di dunia korporat. Ini mulai bagus. Alex menikmati tim kerjanya, mengembangkan ketrampilannya, dan bangga dengan uang yang ia peroleh.
Tetapi ketika perusahaan berganti kepemilikan, tim Alex diganti dan tugasnya bergeser dari kekuatan pribadinya. Hal-hal yang dulu membanggakan perlahan berubah asam.
Hari-hari berlalu terasa menjadi panjang dan tidak nyaman. Penjualan yang dilakukannya turun secara signifikan, dan seiring waktu ia merasa lebih kecil dan jauh dari apa yang istimewa dan unik dari dirinya sendiri.
Sebanyak apapun ia mencoba untuk memiliki sikap yang baik, sentimen Alex terhadap pekerjaan dan perannya dalam hidup berputar ke bawah.
Alex memilih untuk tetap dengan posisi itu karena uang. Tetapi ketika hubungan ia dengan pekerjaan memburuk, begitu pula hubungan Alex dengan uang.
Perilaku belanja Alex berubah. Dalam upaya halus untuk menunjukkan pada diri sendiri bahwa ia berharga, ia mulai memilih makanan pembuka dan anggur yang lebih mahal. Alex menghabiskan banyak uang untuk pijatan panjang, mengatakan pada diri sendiri bahwa saya pantas mendapatkannya untuk apa yang saya alami selama minggu kerja.
Saya merasa seperti uang saya berutang sesuatu. Tetapi faktanya uang tidak dapat mengisi kembali jiwa. Sungguh, itulah yang ia minta untuk dilakukan.
Kesadaran mendalam tentang uang dan tujuan hidup
Setelah pekerjaannya berakhir, ia sampai pada dua kesadaran mendalam.
Yang pertama tampaknya terlalu jelas untuk perlu diulang, namun terlalu sering terlewatkan untuk ditinggalkan: Uang saja tidak cukup. Realisasi kedua lebih sulit dipahami: Hubungan kita dengan uang dalam hidup kita sangat dipengaruhi oleh hubungan kita dengan sumber uang itu.
Ketika hubungan Alex dengan sumber uang menjadi beracun, itu mencemari seluruh hubungannya dengan uang. Toksisitas melekat pada setiap rupiah yang ia peroleh, dan ia bisa merasakannya dari setiap dolar yang ia gunakan.
Mengingat seberapa sering dan akrabnya kita berinteraksi dengan uang, siap orang bahkan merasakan efek ini sepanjang hidup.
Tidak lama kemudian, guru spiritualnya memberikan pelajaran yang menyentuh tentang berbagi: Gagasan bahwa sebagai makhluk unik, kita masing-masing memiliki sesuatu yang istimewa untuk dibagikan.
Sesuatu yang secara unik kita lakukan lebih baik daripada orang lain. Terlebih lagi, melibatkan dan berbagi bagian dari diri kita ini adalah kesempatan kita, tugas kita, dan Tujuan kita.
Berbagi mengalirkan energi positif dan menarik kebaikan-kebaikan dalam hidup Anda. Anda boleh percaya boleh tidak. Bagaimana jika Tindakan kita berbagi/sedekah/dharma kita adalah sumber uang kita?
Jelasnya, terlalu idealis untuk mengharapkan setiap orang menjalankan Dharma pribadi mereka untuk menghasilkan uang. Namun, jelas ada hubungan antara penciptaan uang, pekerjaan yang kita lakukan, dan Tujuan.
Dalam kasus Alex, misalnya, mungkin jika Alex memiliki anak pada saat pekerjaan perusahaannya memburuk, mungkin ada rasa Tujuan dalam menyediakan bagi mereka yang akan mengubah pengalaman Alex—dan mungkin mengubah apa uang dan sumbernya. dimaksudkan untuknya.
Menjadikan pengalaman untuk mengubah persepsi
Kisah Alex bukan satu-satunya contoh yang menggambarkan hubungan uang dan energi dengan indah.
Contoh lainnya: Ada seseorang yang kekayaan keluarganya luar biasa terciptakan dengan cara yang banyak orang mempertanyakan secara moral. Untuk beberapa waktu, etika ini mendefinisikan hubungannya dengan uangnya, dan ia merasa tersesat di lautan kuantitas, persepsinya tentang racun, dan kurangnya rasa Tujuan pribadi.
Melalui pembinaan, dia mulai mengambil kepemilikan atas uang yang menjadi tanggung jawabnya ketika ia menerimanya. Pada saat yang sama, ia mengembangkan kepemilikan atas Tujuan pribadinya.
Mulailah ia belajar menghormati nilai uang itu sendiri. Sekarang ia menggunakannya dengan cara yang menghubungkannya dengan Tujuan itu, dan yang membantu menghubungkan orang lain dengan tujuan mereka.
Ia menghargai kebebasannya dari tugas sehari-hari dalam menghasilkan uang. Menyadari bahwa ia dapat bekerja dan menciptakan nilai asli dengan cara yang tidak seperti orang yang hanya “mencari nafkah.”
Contoh lainnya: Seseorang punya pasangan yang tidak bekerja di luar rumah. Meskipun ia bekerja keras dan merasa terhubung dengan Tujuannya sebagai seorang ibu, awalnya mempertanyakan nilainya sendiri karena kurangnya “gaji”. Dia biasanya merasa bahwa dia tidak melakukan hal yang cukup, dan dia tidak merasa berhak untuk menghabiskan uang untuk dirinya sendiri.
Kemudian, dia melihat hubungan antara perannya yang tak ternilai sebagai seorang ibu dan keuntungan finansial dari tinggal di rumah—termasuk dukungan yang diberikan suaminya untuk mencari nafkah bagi keluarga mereka. Dia kemudian dapat menghubungkan Tujuannya dengan uang dalam hidupnya. Ini memberinya rasa nilai internal dan membebaskannya untuk menggunakan uang untuk dirinya sendiri.
Menghubungkan Uang dengan Tujuan
Apa arah yang menjadi sasaran utama dari cerita-cerita ini? Kita harus menghubungkan uang kita dengan Tujuan.
Ketika kita tidak lagi berkembang secara pribadi atau menerima makna melalui hubungan dalam pekerjaan pada perusahaan yang kita ikuti, Tujuan jatuh. Uang itu tidak cukup untuk memuaskan kita. Namun, ketika kita menghubungkan uang kita dengan Tujuan kita, baik secara langsung melalui pekerjaan atau tidak langsung melalui apa yang mungkin dilakukan oleh uang kita (atau keduanya), Tujuan mengalir sepanjang hidup kita di balik setiap rupiah.
Hidup kita dibangun oleh lingkungan sekitarnya, dan pada akhirnya, hidup dan Tujuan kita menjadi satu dan sama.
Anda ingin agar tujuan hidup dan berbagai harapan cepat terwujud, meningkatkan potensi diri dan memperbesar wadah rezeki segera dapatkan loncatan energi dengan mengikuti program Quantum Bioenergi.
Artikel menarik lainnya:
-
Membuat Rencana Bisnis Dengan Pendekatan Spiritual. Apakah Perlu?
-
Kunci Sukses Jalankan Bisnis – Praktekkan Ilmu Bisnis Sepenuh Hati