Mengapa Keyakinan Diri Anda Harus Ditumbuhkan?

Mengapa Keyakinan Diri Anda Harus Ditumbuhkan?

by HM. Syaiful M. Maghsri
Keyakinan Diri - Quantum Bioenergi

Salah satu penyebab kegagalan dalam proses belajar adalah tidak adanya keyakinan diri Meskipun hanya merupakan salah satu penyebab. Namun tidak adanya kepercayaan sangat berpengaruh dalam kegagalan sebuah proses belajar. Tidak adanya keyakinan dapat meruntuhkan motivasi belajar, sedangkan motivasi merupakan kunci sukses dalam pembelajaran.

Keyakinan tidak datang begitu saja, melainkan harus sengaja dibangun, baik dari dalam diri (pengaruh internal) maupun dari lingkungan (pengaruh eksternal).

Sebuah keyakinan dibangun dari konsep diri yang positif. Mari sejenak kita bayangkan masa kanak-kanak. Ketika masih kanak-kanak, atau duduk di Sekolah Dasar, adakalanya seorang anak mengalami kegagalan. Lalu bapak atau ibu guru di sekolahnya mengatakan bahwa dirinya adalah ”anak bodoh”.

Sesampainya di rumah, ketika ibunda melihat hasil ulangannya yang kurang memuaskan, langsung berkomentar ”makanya jangan main terus, lihat nih hasil ulanganmu jelek. Bunda gak mau punya anak bodoh!”. Perkataan ”bodoh” yang bertubi-tubi diterimanya lama kelamaan tercetak dalam pikirannya.

Maka tak heran jika pribadi yang terbentuk adalah pribadi yang berlagak bodoh karena dia telah yakin bahwa dirinya memang bodoh. Inilah keyakinan yang negatif, jika tidak dirubah ke arah keyakinan positif akan dapat meruntuhkan masa depannya.

Bagaimana membangun Keyakinan Diri?

Sebuah keyakinan diri bisa dibangun meskipun anak yang telah dicap bodoh tadi telah tumbuh menuju remaja atau dewasa. Membangun keyakinan adalah membangun mental. Mari kita renungkan, mengapa Allah memerintahkan kita Sholat wajib 5 kali sehari, sehingga kita harus membaca Takbir sebanyak 102 kali dalam sehari, Surat Al Fatihah sebanyak 17 kali dalam sehari.

Dan kalimat Syahadat sebanyak 9 kali dalam sehari. Jika seseorang melakukan sholat dengan khusyu’, dengan hati, dengan penuh makna, dan dengan rasa takut kepada Allah, maka pengulangan kalimat takbir (Allahuakbar) yang dibaca 102 kali dalam sehari akan menumbuhkan mentalnya untuk mencintai Allah, merasa kecil dan takut di hadapan-Nya.

Surat Al Fatihah yang dibaca 17 kali juga membangun mental untuk meyakini kekuasaan Allah, menggantungkan harapan, memohon petunjuk, perlindungan dan pertolongan hanya kepada Allah semata.

Kalimat syahadat yang dibaca 9 kali dalam sehari, membangun mental untuk menjadikan Allah sebagai satu-satunya komitmen, hanya Allah saja yang ada di dalam kalbunya. Pembangunan mental seperti ini dapat sukses jika sholat dilakukan dengan khusyu”.

Inilah repetition power, kekuatan pengulangan.

Bahwa sesuatu yang diucapkan berulang-ulang dengan sungguh-sungguh, sehingga merasuk ke dalam hati, maka akan dapat merubah mentalnya. Namun jika sholat dilakukan hanya sekedar untuk menggugurkan kewajiban saja, hanya sebatas ritual tanpa hati. Maka sholatnya tidak berbekas kepada perilakunya dan tidak merubah mentalnya.

Mengapa Keyakinan Diri Anda Harus Ditumbuhkan?

Mengapa Keyakinan Diri Anda Harus Ditumbuhkan?

Repetition power telah diajarkan langsung oleh Allah Yang Maha Cerdas (Al Rosyid) untuk membangun mental, merubah mental ke arah yang positif. Selain dalam sholat, repetitif power juga dapat diraih melalui kalimat-kalimat zikir. Kalimat tasbih (Subhanallah), tahmid (Alhamdulillah), tahlil (Laa illaha illallah) dan takbir (Allahuakbar) kita ucapkan berulang-ulang dalam berzikir, puluhan kali bahkan ratusan kali.

Meskipun kalimat zikir itu kita ucapkan ratusan kali, namun jika hanya di bibir saja tanpa penghayatan di hati, maka tidak akan muncul dampak dalam pembangunan mental. Sebaliknya jika ucapan zikir itu hanya puluhan kali namun diucapkan dengan sepenuh hati, dengan khusyu’, maka zikir itu akan merubah mental berupa timbulnya rasa takut, ta’zim, syukur dan pengagungan terhadap Allah SWT.

Itulah kekuatan pengulangan (repetition power) yang mampu membangun dan merubah mental ke arah positif. Bagaimana dengan usaha untuk membangun sebuah keyakinan (belief)? Maka dapat melakukan repetition power terhadap kalimat yang membangkitkan semangat untuk belajar.

Misalnya saja kalimat ”aku pintar”. Ucapkanlah dengan keras namun tetap dalam penghayatan hati, misalnya 100 kali, maka lama kelamaan akan merubah mental yang tadinya bodoh menjadi pintar. Jika ucapan ”aku pintar” diulang 100 kali setiap pagi ketika hendak berangkat sekolah atau kuliah, dengan penuh perasaan. Maka hal ini dapat merubah konsep diri yang semula adalah ”aku bodoh” menjadi ”aku pintar”.

Perubahan konsep diri ke arah yang positif akan menimbulkan keyakinan (belief) yang sangat bermanfaat dalam menumbuhkan motivasi dan memberikan energi (sebut saja energi quantum) untuk meraih sukses dalam belajar.

Kecerdasan Bioenergi (BQ)

Belief tumbuh dari prasangka positip, pikiran positip, dan yang lebih power full adalah perasaan positif. Dalam buku ”Kecerdasan Bioenergi (BQ)” yang ditulis oleh Syaiful M. Maghsri, pikiran positif akan menarik hal-hal positip di alam semesta sesuai dengan ”hukum tarik menarik” (Hukum Bioelektromagnetik). Rahasia besar adalah adanya hukum tarik menarik dengan Kecerdasan Bioenergi yang dapat merubah hidup seseorang melalui pikiran dan perasaannya.

Setiap kita berpikir, atau berperasaan, maka pikiran dan perasaan itu akan memancarkan gelombang dengan frekuensi tertentu ke alam semesta raya. Menurut hukum tarik menarik, pikiran atau perasaan positif akan menarik hal-hal positif yang berada dalam frekuaensi yang sama dengan pikiran dan perasaan kita. Frekuensi positip atau negatif yang akan ditarik? Tergantung pada apa yang kita pikirkan dan frekuensi itulah yang akan datang di dalam kehidupan kita.

Kita seperti sebuah pemancar, yang setiap saat memancarkan gelombang Bioelektromagnetik dengan frekuensi tertentu sesuai dengan pikiran dan perasaan kita. Perasaan syukur dan ikhlas merupakan pemancar terkuat untuk menarik frekuensi positip seperti ketenangan, ketentraman, kesehatan, kecukupan atau bahkan kekayaan.

Sedangkan perasaan negatip seperti dendam, iri, dengki dan selalu mengeluh merupakan pemancar yang menarik frekuensi negatif seperti datangnya penyakit, hidup susah, dan tidak bahagia. Jadi, masih menurut buku Kecerdasan Bioenergi, kita akan dapat merubah nasib hidup kita dengan cara merubah pola pikir dan perasaan kita.

Jika perasaan putus asa dirubah dengan keyakinan, yang selalu kita pancarkan ke alam semesta setiap saat. Maka datanglah rasa optimis dan kesuksesan pun menjadi kenyataan. Hal ini selaras dengan Hukum Bioelektromagnetik Bioenergi.

Hukum Tarik Menarik Sesuai Dengan Ilmu Matematika

Hukum tarik menarik di alam semesta ternyata sesuai dengan ilmu matematika. Coba kita hitung : (-1) + (-1) = -2 . (-2) + (-2) = -4. (-3) + (-3) = -6. Dan seterusnya, semakin besar angka minus bila dijumlahkan dengan angka minus menjadi semakin minus. Artinya, jika kita memikirkan hal negatif sekali dalam sehari, 7 kali dalam seminggu, maka dalam waktu seminggu kita mengumpulkan 7 kali keburukan.

Maka 7 keburukan itu akan menarik 7 keburukan di alam semesta dan akan kembali kepada kita sebagai 7 macam keburukan yang menimpa kita. Itu kalau dalam sehari kita hanya sekali saja berpikir negatif. Bagaimana kenyataan selama ini? Jangan-jangan lebih dari sekali bahkan seringkali kita berpikir negatif dalam sehari? Maka tinggal menghitung saja berapa jumlah keburukan yang kita tarik dari alam semesta.

Nah, jika Anda sudah memahami konsep ini. Tidak ada alasan lagi untuk tidak yakin pada diri sendiri bukan?

Agar Anda bisa lebih yakin pada diri sendiri, dan meraih kesuksesan hidup dengan mudah dan cepat,  meningkatkan potensi diri dan memperbesar wadah rezeki, dapatkan loncatan energi dengan mengikuti Pelatihan Quantum Bioenergi.

Meningkatkan Kepercayaan Diri - Quantum Bioenergi

Baca juga artikel lainnya :

Bagikan artikel dan komentar terbaik Anda untuk inspirasi dan motivasi bagi banyak orang

Related Articles